SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1437 H /2016 M : Maaf Lahir dan Bathin

Selasa, 21 Oktober 2014

Puluhan Raja dan Sultan Hadir di Festival Keraton Matan Tanjungpura


Pembukaan Festival Keraton Matan Tanjungpura ke-III tahun 2014 yang dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober kemarin dihadiri puluhan Raja dan Sultan dari Nusantara. Utusan Malaysia yang dipimpin Dato’ Seri Amar Di Raja Che Ku Mohammad Sahidi Bin Che Ku Denang dan Dato’ Seri Paduka Di Raja Jaafar dari Negeri Selangor sebanyak 11 orang. Dari Kesultanan Palembang yang dipimpin Sultan Iskandar Machmud Badaruddin membawa 4 orang pemangku adat kesultanan untuk hadir di Ketapang, Kalimantan Barat. Festival yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun ini juga dihadiri oleh seluruh Raja dan Sultan dari Kalimantan Barat dan Kesultanan Banjar serta Kerajaan lainnya di Nusantara.
Para Raja dan Sultan dari nusantara dan utusan Malaysia ini di bawa menyusuri Sungai Pawan menuju Istana Kerajaan Matan dengan menaiki kapal Sripawan River Cruise yang merupakan bagian prosesi acara pembukaan. Tampak puluhan kapal-kapal kecil mengiringi Kapal Sripawan yang salah satu kapal terdapat para ibu-ibu melantunkan lagu qasidah.  Sampai di dermaga keraton para Raja dan Sultan disambut dengan prosesi adat tepung tawar yang merupakan ritual tolak balak agar tamu yang datang selamat dan sehat selama hadir di Ketapang. Prosesi pembukaan dilanjutkan dengan parade budaya yang diikuti seluruh etnis yang ada di Ketapang, yaitu Melayu, Dayak, Jawa, Madura, Sunda, Tionghoa, Bugis, Batak, Banjar, kelompok sanggar budaya yang diiringi Maching Band Pelajar SMAN 2 Ketapang. 
Tarian selamat datang yang dipersembahkan oleh putra-putri dari Sanggar Keraton Matan cukup memukau penonton. Tarian tematik dengan tajuk anak ayam dan sungai pawan ditampilkan cukup apik yang mengambarkan keragaman budaya yang ada di Ketapang. Begitu juga syair gulung yang merupakan khas seni budaya Ketapang dilantunkan oleh dua orang penyair sangat memukau tamu yang hadir.
Kegiatan Festival Keraton Matan Tanjungpura Ke-III dibuka secara resmi oleh Bupati Ketapang yang diwakilkan kepada Sekda Drs. H. Mahyuddin, Msi ditandai dengan meletupkan Meriam Kerajaan sebanyak 5 kali oleh Bupati Ketapang, Pangeran Ratu Kertanegara Gusti Kamboja, Ketua Majelis Kerajaan Kalbar Pangeran Ratu Gusti Suryansyah, Sultan Iskandar Machmud Badaruddin dan Ketua DPRD Ketapang Budi Mateus.  Bupati Ketapang dalam sambutan yang dibacakan mengatakan sangat mendukung kegiatan festival ini dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini. Bupati Ketapang berharap melalui  kegiatan festival ini pelestarikan kebudayaan daerah akan semakin lebih baik dan lebih maju.
Menurut Ketua Panitia Uti Machmud, kegiatan festival akan berlangsung selama sepekan penuh sampai dengan tanggal 25 Oktober. Beberapa rangkaian perlombaan dan pertunjukan yang akan ditampilkan diantaranya syair gulung, lomba sampan, lomba kato hias, lomba menombak, lomba gasing, rodhat, hadrah, dendang melayu, karnaval pawan, dan parade budaya yang diikuti oleh puluhan kelompok sanggar seni dan budaya, pelajar, dan umum.
Sementara itu Pangeran Ratu Kertanegara Gusti Kamboja dalam sambutannya mengatakan bahwa Keraton Matan Tanjungpura sebagai sumber peradaban dam kebudayaan masa lalu yang telah melahirkan beragam corak adat budaya dengan kearifan lokal didalamnya telah mewarnai keindahan dan keunggulan tatanan masyarakat di Ketapang yang harmonis dan menjunjung adat sebagai anugrah tuhan yang wajib disyukuri. Keraton menurut Gusti Kamboja merupakan tempat dan rumah bagi semua kebudayaan yang ada di Ketapang, Keraton Matan terbuka bagi seluruh etnis untuk mengekpresikan dan mengaktualisasikan kebudayaannya masing-masing. Sebagai tempat sejarah, keraton juga selalu dibuka untuk dikunjungi dan dipelajari, terutama bagi masyarakat Ketapang yang ingin melihat secara dekat. Melalui festival ini menurutnya diharapkan dapat membantu pemerindah daerah dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan daerah serta dapat dijadikan tujuan wisata di Kabupaten Ketapang yang kaya dengan sumberdaya alamnya. Di bidang seni kain terdapat juga rumah batik pelangi yang membuat kain motif khas Ketapang dan seni tekatan puadai yang terus dilestarikan.
Utusan dari Negara Jiran Malaysia Dato’ Seri Amar Di Raja Che Ku Mohammad Sahidi mengatakan kerjasama kebudayaan sangat patut dijalin antara kedua negara sebagai perekat persaudaraan dan persahabatan sejati antara Indonesia dan Malaysia yang serumpun bangsa. Dia berjanju akan hadir kembali jika diundang Kerajaan Matan pada Festival mendatang (rm).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar