Pembukaan Festival Keraton Matan Tanjungpura ke-III tahun
2014 yang dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober kemarin dihadiri puluhan Raja
dan Sultan dari Nusantara. Utusan Malaysia yang dipimpin Dato’ Seri Amar Di Raja
Che Ku Mohammad Sahidi Bin Che Ku Denang dan Dato’ Seri Paduka Di Raja Jaafar
dari Negeri Selangor sebanyak 11 orang. Dari Kesultanan Palembang yang dipimpin
Sultan Iskandar Machmud Badaruddin membawa 4 orang pemangku adat kesultanan
untuk hadir di Ketapang, Kalimantan Barat. Festival yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun ini juga dihadiri oleh seluruh Raja dan Sultan dari
Kalimantan Barat dan Kesultanan Banjar serta Kerajaan lainnya di Nusantara.
Para Raja dan Sultan dari nusantara dan utusan Malaysia ini
di bawa menyusuri Sungai Pawan menuju Istana Kerajaan Matan dengan menaiki kapal
Sripawan River Cruise yang merupakan bagian prosesi acara pembukaan. Tampak
puluhan kapal-kapal kecil mengiringi Kapal Sripawan yang salah satu kapal terdapat
para ibu-ibu melantunkan lagu qasidah. Sampai
di dermaga keraton para Raja dan Sultan disambut dengan prosesi adat tepung
tawar yang merupakan ritual tolak balak agar tamu yang datang selamat dan sehat
selama hadir di Ketapang. Prosesi pembukaan dilanjutkan dengan parade budaya
yang diikuti seluruh etnis yang ada di Ketapang, yaitu Melayu, Dayak, Jawa,
Madura, Sunda, Tionghoa, Bugis, Batak, Banjar, kelompok sanggar budaya yang
diiringi Maching Band Pelajar SMAN 2 Ketapang.
Tarian selamat datang yang dipersembahkan oleh putra-putri
dari Sanggar Keraton Matan cukup memukau penonton. Tarian tematik dengan tajuk
anak ayam dan sungai pawan ditampilkan cukup apik yang mengambarkan keragaman
budaya yang ada di Ketapang. Begitu juga syair gulung yang merupakan khas seni
budaya Ketapang dilantunkan oleh dua orang penyair sangat memukau tamu yang
hadir.
Kegiatan Festival Keraton Matan Tanjungpura Ke-III dibuka
secara resmi oleh Bupati Ketapang yang diwakilkan kepada Sekda Drs. H.
Mahyuddin, Msi ditandai dengan meletupkan Meriam Kerajaan sebanyak 5 kali oleh
Bupati Ketapang, Pangeran Ratu Kertanegara Gusti Kamboja, Ketua Majelis
Kerajaan Kalbar Pangeran Ratu Gusti Suryansyah, Sultan Iskandar Machmud
Badaruddin dan Ketua DPRD Ketapang Budi Mateus. Bupati Ketapang dalam sambutan yang dibacakan
mengatakan sangat mendukung kegiatan festival ini dan berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini. Bupati Ketapang
berharap melalui kegiatan festival ini
pelestarikan kebudayaan daerah akan semakin lebih baik dan lebih maju.
Menurut Ketua Panitia Uti Machmud, kegiatan festival akan
berlangsung selama sepekan penuh sampai dengan tanggal 25 Oktober. Beberapa
rangkaian perlombaan dan pertunjukan yang akan ditampilkan diantaranya syair
gulung, lomba sampan, lomba kato hias, lomba menombak, lomba gasing, rodhat,
hadrah, dendang melayu, karnaval pawan, dan parade budaya yang diikuti oleh
puluhan kelompok sanggar seni dan budaya, pelajar, dan umum.
Sementara itu Pangeran Ratu Kertanegara Gusti Kamboja dalam sambutannya
mengatakan bahwa Keraton Matan Tanjungpura sebagai sumber peradaban dam
kebudayaan masa lalu yang telah melahirkan beragam corak adat budaya dengan
kearifan lokal didalamnya telah mewarnai keindahan dan keunggulan tatanan
masyarakat di Ketapang yang harmonis dan menjunjung adat sebagai anugrah tuhan
yang wajib disyukuri. Keraton menurut Gusti Kamboja merupakan tempat dan rumah
bagi semua kebudayaan yang ada di Ketapang, Keraton Matan terbuka bagi seluruh
etnis untuk mengekpresikan dan mengaktualisasikan kebudayaannya masing-masing.
Sebagai tempat sejarah, keraton juga selalu dibuka untuk dikunjungi dan
dipelajari, terutama bagi masyarakat Ketapang yang ingin melihat secara dekat.
Melalui festival ini menurutnya diharapkan dapat membantu pemerindah daerah
dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan daerah serta dapat dijadikan
tujuan wisata di Kabupaten Ketapang yang kaya dengan sumberdaya alamnya. Di
bidang seni kain terdapat juga rumah batik pelangi yang membuat kain motif khas
Ketapang dan seni tekatan puadai yang terus dilestarikan.
Utusan dari Negara Jiran Malaysia Dato’ Seri Amar Di Raja
Che Ku Mohammad Sahidi mengatakan kerjasama kebudayaan sangat patut dijalin
antara kedua negara sebagai perekat persaudaraan dan persahabatan sejati antara
Indonesia dan Malaysia yang serumpun bangsa. Dia berjanju akan hadir kembali
jika diundang Kerajaan Matan pada Festival mendatang (rm).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar