Ta’jil (تعجيل) berasal dari bahasa Arab yang artinya “menyegerakan” atau bersegera untuk berbuka puasa jika sudah sampai waktunya. Kata ta’jil /takjil diambil dari hadist Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan kepada kita untuk tidak menunda berbuka puasa. Menurut riwayat Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla berfirman : "Hamba-hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah mereka yang paling menyegerakan berbuka."
Ta’jil itu bukan makanan sebagaimana dipahami (keliru) selama ini. Di Arab untuk menyegerakan berbuka puasa dengan buah Kurma sedangkan di Indonesia dan Asia Tenggara umumnya makanan berbuka puasa selain kurma juga ada kolak, bingke, atau juadah yang manis. Jadi Kurma dan segala macam juadah itu disebut makanan untuk Ta’jil. [*/berbagai sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar